JNewstv.com Berita Fakta & Realita
JNewstv.com | Gane – Halsel
Panitia Penjaringan Kecamatan Gane Timur Tengah sebagai salah satu lembaga penyelenggara tingkat desa yang mengawal jalannya pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Bisui secara demokrasi namun diduga melakukan pembodohan terhadap para calon anggota baru BPD, yang ikut berpartisipasi dalam tahapan tersebut. Hal ini dikatakan Hariyanto Toy,salah satu calon anggota DPD baru kepada media.(20/11/21)
Hariyanto mengatakan panitia penjaringan tersebut tidak mengikuti aturan yang mereka buat, padahal dalam proses tahapan sangat jelas namun ada beberapa poin yg secara tidak langsung dilanggar seperti, kuota anggota baru yang di umumkan lewat edaran 7 orang berdasarkan Perbub tahun 2017, di mana desa yang Daftar Pemilih Tetap (DPT)nya berada di angka 1,200 maka Desa tersebut layak memiliki 6 anggota dan 1 ketua BPD.
” Dan hasil pleno antara panitia dan anggota baru yang terpilih di pemilihan BPD tanggal 25 April tahun 2021, 7 orang terpilih sah dan suara terbanyak secara Demokrasi.
Suara terbanyak pertama antara lain:
1. Kasir N Daud, 2.Suaib M Songa, 3. Basri Salim, 4. Safi Halek, 5. Irwan Sahabu, 6. Harianto Toy, 7. Bahrun Y R. Hi Adam, namun SK yang di keluarkan DPMD Kabupaten Hal-Sel tidak sesuai dengan hasil pleno/berita acara penetapan panitia penyelenggara penjaringan BPD di tahun 2021,” paparnya.
Ia menjelaskan bahwa dirinya Irwan sahabudin dan Bahrun Y R. Hi Adam.
yang tidak tercantum dalam SK yg sudah diterbitkan meminta dengan tegas kepada panitia penjaringan BPD Desa Bisui agar supaya memberikan kejelasan status, dan menyikapi persoalan ini sesuai dengan aturan yang sudah dikeluarkan panitia.
” Persoalan ini secara tidak langsung panitia penjaringan BPD Desa Bisui, melanggar kode etik Demokrasi Indonesia dan harus di hukum berat sesuai dengan undang-undang yang berlaku” tegas Hariyanto. (RF/Red)
